Ada banyak beban yang disematkan pada frasa merayakan teks. Saya mengasosiasikannya dengan mensyukuri hidup. Empat tahun sudah buku yang saya tulis, Psychology of Fashion: Fenomena Perempuan (Melepas) Jilbab, hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia dengan segala impact-nya. Ribuan konteks mengitari lahirnya buku ini. Ribuan pula upaya kontekstualisasi dan dekontekstualisasi menggerayangi buku ini pasca lahirnya. Selaku pengarang, saya bersyukur bahwa saya pernah dan sedang melalui seluruh masa itu: masa mempersiapkan warna, masa memberi warna, serta masa diwarnai (untuk kembali mewarnai).
Dalam kesempatan ini, saya ingin memaparkan sejumlah karya yang mensitasi (orang dulu bilang: “mensitir”, “menyitir”) buku saya tersebut. Isinya menarik, lho 🙂
Sinopsis Buku-Buku Keagamaan Kontemporer. Diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama, 2012. Editor: Prof. Dr. Ibnu Hammad. Penulis: Drs. H. E. Badri Yunardi, M.Pd., dkk.
Fashion Berbahan Songket: Perpaduan Antara Lokalitas dan Gaya Hidup Konsumen di Era Posmodern. Penulis: A. A. Istri Ngurah Marhaeni, I Ketut Sida Arsa, dan I Nyoman Sila. Diterbitkan dalam Jurnal MUDRA, Vol 28, No 1, 2013, hlm 72-80, ISSN 0854-3461, Institut Seni Indonesia-Denpasar.
Jilbab Sebagai Fenomena Agama dan Budaya (Interpretasi Terhadap Alasan Mahasiswi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam Memilih Model Jilbab). Ditulis oleh Aryani Nurofifah. Skripsi Sarjana Humaniora (S.Hum), Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.