Meet up with Gita Wirjawan
Guru Besar Indonesia: Siapa dan Bagaimana?
Tulisan tentang Kegurubesaran di Indonesia menjadi Artikel Utama di Kompasiana pada 8 Februari 2020, serta diberitakan di Kompas.com sebagai Trend Edukasi Kompasiana.
Mendampingi Kandidat PILMAPRES (Pemilihan Mahasiswa Berpretasi) 2021
Update: 25 Februari 2021
Komite Etik
Komite etik, khususnya Komite Etik Penelitian, tidak hanya mengawal kualitas etis dari substansi dan prosedur penelitian, melainkan juga mengantisipasi dampak etis penelitian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Oleh karenanya, persyaratan Anggota Komite Etik hendaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Sebagai contoh, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2018, menyebutkan bahwa persyaratan anggota komite etik adalah: a. tidak pernah melakukan perbuatan tercela; b. sehat jasmani dan jiwa; c. memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja di bidang etik dan/atau hukum; d. mengikuti pelatihan etik dan hukum rumah sakit; e. bersedia bekerja sebagai anggota Komite Etik dan Hukum; dan f. memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah etik, hukum, sosial lingkungan dan kemanusiaan.
Komite Etik juga perlu bekerja secara transparan, minimal dapat diakses publik nama-nama Ketua dan Anggotanya serta cara kerjanya. Sayangnya, masih ditemukan Komite Etik yang tidak diketahui susunan anggotanya, padahal menarik biaya juga.
Image source: http://irb.ucsf.edu/sites/hrpp.ucsf.edu/files/word-cloud-ucsf.png
Pengembangan Jurnal Integritas
Berpartisipasi sebagai mitra bestari dalam diskusi pengembangan Integritas : Jurnal Antikorupsi terbitan Komisi Pemberantasan Korupsi RI.
Dalam gambar berikut ini, kami sedang menyimak arahan dari Bapak Laode M. Syarif selaku Editor-in-Chief jurnal ini.
Diskusi berlangsung pada 15 Desember 2020.
Membicarakan Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi
Setelah pada awal 2020, saya memberikan pendapat mengenai RUU Ketahanan Keluarga, pada akhir 2020, tepatnya 5 Desember, saya bersama rekan-rekan di Pusat Penelitian DPR RI membahas pada tingkat yang lebih mikro, yakni ketahanan keluarga Muslim Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Kita sepakat bahwa ketahanan keluarga (family resilience) dan kepuasan pernikahan (marital wellbeing) perlu diperkuat, namun syarat-syarat psikososialnya perlu kita perhatikan secara seksama.
Annual Meeting – International Scientific Committee of ABRA
Pada 16 Desember 2020, berlangsung pertemuan virtual Komite Ilmiah Internasional (International Scientific Committee) dari Association of Behavioural Researchers on Asians/Africans (ABRA).
Kami mendiskusikan situasi riset dan publikasi dewasa ini pada tingkat global dan regional, lebih khusus peran strategis ABRA yang saat ini tengah mengelola 5 (lima) buah jurnal internasional.
Amanat sebagai Penilai Substansi Proposal Penelitian
Pada 2020 ini, Alhamdulillah, saya kembali memperoleh amanat sebagai bagian dari tim Reviewer Nasional Substansi Proposal Penelitian Kompetitif pada Kementerian Ristek/BRIN, setelah sebelumnya pada 2019 saya menerima amanat serupa. Kali ini, saya dipercayai 93 proposal penelitian nasional untuk di-review. Semoga hasil telaah bermanfaat untuk para peneliti di Indonesia.